8.2.09

Rukun Islam

Terdiri daripada lima perkara:

1. Mengucap kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
2. Menunaikan sholat lima kali sehari.
3. Mengeluarkan Zakat
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
5. Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

1 . Syahadat
adalah agreement (perjanjian) antara seorang muslim dengan Allah SWT. Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa Arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:




Asyhadu An-Laa Ilaha Illallah
Artinya ; Saya bersaksi tiada Ilah selain Allah




wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh
Artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah Rasul / utusan Allah.


makna kalimat Syahadat
Kalimat pertama, menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Ilah. Ilah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.

Kalimat kedua, menunjukkan pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allâh. Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allâh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadist Muhammad saw. Termasuk di dalamnya adalah tidak mempercayai klaim kerasulan setelah Muhammad saw.

Kandungan Kalimat Syahadat
- Ikrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika kita mengucapkan kalimat syahadah, maka kita memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang kita ikrarkan itu.

- Sumpah Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan resiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.

- Janji Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.

Syarat Syahadat
Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang disyaratkannya itu tidak sempurna. Jadi jika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya itu tidak sah.
Syarat syahadat ada tujuh, yaitu:
1. Pengetahuan
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.

2. Keyakinan
Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.

3. Keikhlasan
Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah SWT.

4. Kejujuran
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.

5. Kecintaan
Kecintaan berarti mencintai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman. Cinta juga harus disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang menyalahi sunnah Rasulullah SAW.

6. Penerimaan
Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syariat Islam. Artinya, bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali Al Qur'an dan Sunnah Rasul.

7. Ketundukan
Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya secara lahiriyah. Artinya, seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya. Perbedaan antara penerimaan dengan ketundukan yaitu bahwa penerimaan dilakukan dengan hati, sedangkan ketundukan dilakukan dengan fisik.Oleh karena itu, setiap muslim yang bersyahadat selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.

Urgensi Syahadat
Pintu gerbang masuk Islam, Inti ajaran Islam Laa Ilaha Ilallah , Dasar perubahan total pribadi dan masyarakat (al an’am:128, ar ra’du:13), Hakikat dakwah Rasul , Diajarkan tauhid, Keutamaan yang besar.

Yang membatalkan syahadat
Thaghut:
- Bekerja untuk selain Allah
- Memberikan kepada selain Allah (melakukan sesuatu dan meninggalkan sesuatu bukan karena Allah)
- Memberikan ketaatan kepada selain Allah
- Berhukum kepada selain Allah
- Benci dan lari meninggalkan keyakinan terhadap keesaan Allah
- Tidak mengenal Allah dengan cara yang benar
- Tidak bersumber pada AlQu’an dan sunnah

Syirik:
- Berjampi/meru’yah tidak sesuai dengan AlQur’an dan sunnah
- Berhubungan dengan jin (secara langsung)
- Meminta tolong kepada yang berhubungan dengan jin,Meramal nasib
- Menghadiri majelis dukun dan paranormal
- Meminta berkah kepada kuburan
- Meminta tolong kepada orang yang telah meninggal
- Bersumpah kepada selain Allah
- Merasa sial karena melihat/mendengar sesuatu.


"Aku Bahagia dalam Islam"

Keputusan paling besar yang pernah kulakukan dalam hidupku ternyata hal yang luar biasa sederhana. Mengucapkan dua kalimat syahadat ini, kulakukan setahun lalu di depan dua orang saksi. "Aku bersaksi tidak ada Ilah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah RasulNya" Ucapku, dan mulai saat itu, aku menjadi seorang Muslim.

Antara yakin dan sedikit tidak percaya dengan apa yang telah dilakukannya, Hilary Saunders berusaha untuk menjajaki kembali keputusannya. Mualaf asal Inggris dan wartawati Al-Jazeera itu berada dalam kegamangan. Negeri Yordanlah yang akan menjadi saksi keteguhan iman yang telah menjadi pilihannya. Hingga detik saat mengucapkan syahadat itu, ia masih belum sepenuhnya yakin bahwa itulah yang ingin ia lakukan.

"Bagaimana kalau suatu pagi aku terbangun dan berubah pikiran? Mungkinkah aku akan merasa telah melakukan sebuah kesalahan besar?"

Tetapi nyatanya dia merasakan betapa telah berubah hidupnya. Dia tak tahu bagaimana harus menggambarkannya, tetapi saat dia mengucapkan kata-kata itu, dia merasakan kebahagiaan dan rasa cinta memenuhi seluruh relung hatinya dan baru empat hari kemudian dia berhenti merasa seakan-akan tengah melayang-layang.

"Aku hampir saja menggambarkan pengalaman batinku itu sebagai coming out, keluar, karena untuk pertama kali suatu bagian penting namun sangat rahasia dari diriku, kini muncul dan diketahui orang lain."

Prosesi keislamannya barangkali tidak lebih dari sekadar beberapa menit, tetapi itu adalah puncak dari sebuah pencarian yang telah dijalani sepanjang hidupnya. Kedua orangtuanya agnostik (mereka tidak percaya akan adanya Tuhan), dan membesarkannya bersama kedua saudara perempuannya tanpa agama supaya mereka bisa memutuskan sendiri bila dewasa nanti.

Sejak kecil, dirinya sudah menyadari bahwa dia tengah mencari sesuatu, entah apa. Pada saat-saat tertentu dia bahkan merasa seakan-akan seperti sebuah kapal tanpa kemudi di laut yang bergolak, tak tahu ke mana harus berlabuh. Saat mulai kuliah, Hilary muda mulai meneliti berbagai kepercayaan yang ada. Misalnya, sebuah sistem falsafah yang dikenal sebagai The Work, yang ternyata banyak menyontek Islam, meskipun dia belum tahu ketika itu. Hilary juga meneliti berbagai filosofi new-age, mencoba meditasi Budha, dan membaca berbagai buku pengembangan diri.

Di masa lalu pun hubungan dengan lawan jenis seringkali bermasalah. Suatu kali, sesudah putus dari seorang pacar, dia baca buku karya Robin Norwood yang berjudul Wobel Who Love Too Much. Sebenarnya, Hilary sudah pernah membacanya dan dia berpikir buku itu hanya cocok untuk perempuan-perempuan yang terlalu tergantung kepada pacar atau suami yang justru senang memukuli mereka. Tapi kali ini Hilary berpikir. Jangan-jangan, dia pun sama dengan semua perempuan yang diceritakan oleh Robin Norwood itu, maka dia pun mengerjakan semua hal yang disarankan penulisnya.

Buku itu mendorong perempuan untuk mengembangkan spiritualitasnya, mencoba lebih menghargai diri sendiri, dan barangkali juga mengikuti konseling. "Ini sebuah titik penting dalam perjalanan hidupku karena aku, saat itu, juga sedang mempelajari konsep reliji yang mengajari orang tentang kasih sayang. Benakku penuh dengan pergulatan konsep ketuhanan. Aku terus mencari ke mana seharusnya aku melangkah secara spiritual."

Seiring berjalannya waktu, kemudian Hilary mendapatkan pacar seorang pria Muslim. "Sebenarnya sama sekali tidak ada niatku berpacaran dengan seorang Muslim." Kenang Hilary. Ironisnya, kebetulan saja hal ini terjadi sesudah mereka mabuk-mabukan (bisa dibilang, pria itu adalah seorang muslim yang saat itu tengah khilaf dan melakukan kesalahan).

"Pada saat itu, pengetahuanku nol tentang Islam. Aku tidak pernah punya teman muslim di masa kecil dan remaja, dan hampir semua citra yang kumiliki tentang agama ini negatif. Pada pandanganku, Islam itu kuno, peninggalan jaman kegelapan, sangat menindas, dan otoriter terhadap perempuan. Persepsiku bahwa Islam itu sangat anti perempuan menjadi salah satu sumber perdebatan kami. Aku menantang pacarku ketika itu untuk menjelaskan mengapa Islam demikian anti feminis? Aku keluarkan semua argumentasi yang biasa dikemukakan orang di Barat tentang Islam, seperti, "Islam itu mengajari laki-laki untuk merendahkan perempuan. Kalau tidak, kenapa Islam mengizinkan pria memiliki empat orang istri?" Serentetan hujatan nyaris tak bisa dipatahkan pacarnya.

"Jujur saja, semua perdebatan soal Islam inilah yang membuat kami bertahan pacaran selama empat tahun. Dia selalu berusaha mencoba menjawab semua pertanyaanku, dan memberiku rujukan dari Al-Qur'an dan Hadits. Aku mulai membacanya sendiri, dan perlahan-lahan semua pertanyaanku mulai terjawab, sampai aku tersadar bahwa banyak sekali pandanganku yang keliru tentang Islam. Karena sedikitnya pengetahuanku, misalnya tentang laki-laki boleh beristri empat, aku keliru menyimpulkan." Hilary mencoba meyakinkan diri.

"Salah satu hal yang juga kalau kusadari adalah bahwa dalam Islam, poligami bukannya didorong dan dipromosikan, melainkan ditoleransi. Kadang-kadang memang poligami menjadi kebutuhan. Tetapi selalu ada rambu-rambu penjaganya. Kalau seorang pria menikah namun istrinya tak bisa memberinya anak, maka ia boleh mengambil istri kedua dengan kesepakatan dari istri pertama. (di lain pihak, bila seorang pria tidak bisa memberi anak, maka si istri dapat meminta cerai). Bagiku, ini cara yang lebih baik daripada yang terjadi di barat, yang memungkinkan si suami menceraikan istri tanpa tunjangan apa pun." Terang Hilary makin mantap.

"Doktrin tentang poligami ini sebenarnya adalah untuk melindungi wanita. Bukan untuk mendorong kaum pria mengumpulkan sekian istri untuk berbangga-bangga. Inilah jenis pertanyaan yang aku lontarkan sendiri, lalu aku perdebatkan sampai kehabisan jawaban sendiri. Misalnya, mengapa perempuan membutuhkan perlindungan pria? Mengapa perempuan tak boleh memiliki lebih dari satu suami? Aku tersadar bahwa seorang perempuan tidak mungkin memiliki empat suami karena tentu akan sulit menentukan siapa ayah anak-anaknya, dan para ayah itu bisa saja lalu berkelahi soal siapa yang harus menunjang kehidupan anak-anak tersebut." Hilary lalu tersadar, betapa sangat masuk akalnya Islam.

Beberapa waktu kemudian, Hilary dan pacarnya pisahan. Hilary lalu pergi berlibur ke Yordania. Di sanalah dia akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Entah bagaimana caranya dia sampai pada keyakinan itu, yang jelas tiba-tiba saja dia yakin sepenuhnya. Di tempat yang sungguh indah itulah Hilary menyaksikan bagaimana cara sesama muslim berinteraksi, seperti apa rasanya mendengar adzan (dia tersentuh karenanya).

Sekembalinya ke Inggris, dia mendaftar ke sebuah kursus mengenal Islam selama tiga hari di Masjid Agung di Regent's Park, di utara London. Di penghujung hari yang ketiga itulah Hilary memutuskan bahwa sudah tiba waktunya dia bersyahadat.

Pada saat mengikuti kursus itu Hilary mendapat sejumlah teman baik. Tentu saja, sebagian besar sahabat muslimnya ada juga yang mualaf. Tentu, banyak sekali orang masuk Islam di Inggris (sekitar 10.000 dari 1.8 juta Muslim di Inggris adalah mualaf berkulit putih atau Afrika Karibia).

Salah satu masalah yang mereka hadapi adalah, karena mereka tidak tumbuh besar di tengah-tengah masyarakat Muslim, sulit bagi mereka untuk membangun hubungan antar manusia. Islam tidak mengizinkan pacaran. Islam memerintahkan masyarakat untuk membantu menikahkan orang-orang yang belum menikah.

"Aku sendiri merasa akan ada kendala teknis dari pendekatan ini secara pribadi. Tetapi aku sendiri sangat sangat ingin menikah dan aku yakin pada akhirnya aku akan mendapatkan seorang suami yang baik, insya Allah." Ungkap Hilary penuh harap.

Sejak memeluk Islam, Hilary memutuskan untuk berpakaian Islami dan mengenakan Jilbab. Di balik jilbab ada konsep mengenai perlindungan diri dengan berpakaian secara sopan, tidak untuk memamerkan diri atau menarik perhatian lawan jenis, serta mencegah iri hati. Islam menasihati kedua pihak, bukan hanya perempuan, untuk berpakaian sopan.

"Saat pertama kali hendak mengenakan jilbab, aku sempat merasa cemas, bertanya-tanya dalam hati apa kiranya reaksi orang melihatku." Itulah bayangan yang selalu muncul di hadapannya. Namun Keyakinan Hilary telah mengikis semua bayangan kelam itu.

"Kuingatkan diriku sendiri bahwa aku sudah mengambil sebuah komitmen, dan jilbab adalah tanda lahiriah komitmen tersebut. Sesudah mengenakannya, aku merasa sangat aman dan terlindungi. Aku merasa lebih menghargai diriku sendiri. Aku merasa telah menemukan tempatku yang sesungguhnya di dunia." Allahu Akbar. [dakwatuna.com]

2. Shalat
shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.

Allah mensyariatkan dalam shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk sholat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis lahir dan hatinya dari najis batin.

Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat. Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (An Nisa: 103)

Sholat wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan sakit. Ia menjalankan sholat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan isyarat mata atau hatinya maka ia mengkhabarkan bahwa orang yangeboleh sholat dengan isyarat. Rasul meninggalkan sholat itu bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Beliau bersabda :

“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah sholat. Siapa yang meninggalkannya berarti telah kafir” Hadits shohih.

Sholat lima waktu itu adalah sholat Shubuh, sholat Dhuhur, sholat Ashar, sholat Maghrib dan sholat Isya’.

Waktu sholat Shubuh dimulai dari munculnya mentari pagi di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir waktunya. Waktu sholat Dhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang bayang-bayangnya. Waktu sholat Ashar dimulai setelah habisnya waktu Dhuhur hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu. Akan tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan lenyapnya senja merah dan tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya. Sedang waktu sholat Isya’dimulai setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam dan tidak boleh ditunda setelah itu.

Seandainya seorang muslim menunda-nunda sekali sholat saja dari ketentuan waktunya hingga keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi.

3. Zakat
Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.

Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti yang diairi dengan alat penimba air.

Diantara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya

4. Puasa
Puasa pada bulan Ramadhan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah.

Sifat puasa:
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan dari makan, minum dan jima’ (hubungan lain jenis) hingga terbenamnya matahari kemudian berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.

Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Diantara yang terpenting :
Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.

Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.

5. Haji
Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah. Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :

Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.

Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Free Blogger Templates Blogger Theme by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP